Kenapa Harus Dia Dosen nya ?

Mengawali kuliah di awali dengan semangat untuk kembali belajar setelah beberapa minggu libur. Sudah menyiapkan obsesi Semester ini harus lebih baik dari semester kemarin. Alhamdulillah Nilai Semester ini sudah lebih baik dari nilai semester kemarin, maka Obsesipun naik " Semester Ini target seluruh Mata Kuliah harus mendapat Nilai A, (ingin coba merasakan punya nilai Cumlaude gimana sih ...). Kalau baca seorang tokoh, terutama seorang yang cerdas kok gampang banget yah dapat nilai CUM LAUDE. Susahnya minta ampun... , tapi sesuatu bisa terjadi karena semua yang terjadi didunioa ini adalah sesuai kehendak Allah. Pertama datang ke tempat kuliah pagi-pagi pamitan sama anak dan istri, kemudian dengan niat yang bulat kuliah pertama harus dimulai dengan semangat yang tinggi demi mengejar Obsesi "Cum Laude". Ketika datang seperti biasa parkir motor, belum terlihat teman-teman, setelah cek motor terkunci dan kemudian masuk ke lingkungan kuliah, mau nanya tempat tadinya ke Panitia tetapi terlihat ruangannya masih kosong, akhirnya putuskan langsung menuju kantin sambil berharap mudah-mudahan sudah ada teman. Karena datangya pagi dan mata kulaiah jam pertama belum dibaca lagi. akhirnya sambil nunggu di kantin pesen teh manis kemudian buka buku bahasa inggris. Mata kuliah bahasa inggris sudah dipelajari semenjak SMP sampai di perkuliahan, tapi tidak bisa-bisa. tapi minimal sudah ada gambaran ketika kuliah bahasa inggris, tidak terlalu kesulitan menurutku. ketika duduk di meja tempat saya akan duduk, sudah ada seseorang yang sedang duduk, ketika melihat orang tersebut gambaran orang tersebut dalam pikiranku bukan seorang mahasiswa apalagi sebagai dosen. tampilannya jauh dari gambaran seorang dosen, lebih tepat kalau disebut sebagai orang seniman. memakai ikat kepala, baju seperti pangsi (pakaian pesilat), jenggot dan kumisnya menyatu tidak beraturan sudah putih lagi, pikirku ini orang luar mungkin yang ke kantin sekedar mau sarapan. di mejanya berserakan koran tadinya mau ikut baca berita siapa tahu ada berita yang menarik , dan juga bungkus makanan camilan. Tanpa bicara langsung ku duduk di sampingnya. Dia asyik membaca koran sambil sekali-sekali makan dan menghirup minumannya. tiba-tiba dia menanyakan " semester 6 ruangannya dimana yah", aku terkaget oh kok nanya ruangan, pikirku dia mungkin mahasiswa lanjutan dari D2 yang gabung dengan ku, dan di jawab oleh seorang perempuan yang ada dimeja lain yang tidak jauh dari meja kami. setelah menanyakan itu tidak lama dia meninggalkan kami tanpa tahu kemana perginya sedangkan aku tetap membaca buku bahasa inggris di modul 1 kb 2. Kemudian selesai itu aku pun mencari ruangan untuk kuliah, karena belum tahu ruangannya. setelah beberapa lama dicari bertemu dengan teman kemudian bersama cari ruangan, dilantai 2, alhamdulillah akhirnya ketemu. setelah menyapa teman-teman kemudian cari tempat duduk. setelah dirasa strategis tempat duduknya (tidak terlalu jauh dari meja dosen, dekat sama yang pintar, siapa tahu ketularan pintar, kan kata rasul teman itu mempengaruhi kita, kalau berteman yang baik maka kebaikan orang itu senantiasa mendorong kita untuk berbuat baik, tetapi sebaliknya kalau teman kita kurang bisa jadi kita pun tidak ada semangat utk berbuat baik"), karena waktu kuliah belum mulai coba keluar dulu ngobrol sama teman. tidak berapa lama orang yang tadi ketemu di kantin datang sambil membawa map absensi masuk keruanganku, pikirku akh ini orang petugas dari UT mungkin mengantarkan Absensi. tapi setelah masuk dia langsung duduk, dan menyiapkan untuk belajar. Pikiranku jadi tambah heran, jadi yang tadi duduk bersamaku dengan tampilan yang kugambarkan diatas adalah "DOSEN BAHASA INGGRIS". Kaget bukan kepalang, Masya Allah ternyata dia adalah dosen bahasa inggrisku. Kenapa sosok dosen yang ada dalam gambaranku adalah sosok dengan pakaian rapi, wajah yang berbinar, senyum yang mengembang, mendadak sirna yang terlihat didepanku seorang dengan muka yang lusuh, jenggot putih tidak beraturan (kalau jenggot seorang ustadz panjang, rapi sangat terlihat wibawanya, semakin panjang jenggotnya semakin wibawanya tinggi), tapi yang ini jauh dari gambaran seorang ulama dan jauh dari gambaran dosen. Tapi ini adalah kehendak Allah, aku berusaha menjauhkan pikiran-pikiran negatif dan mencoba membangun niat dan semangat untuk belajar. Kemudian ketika memulai metode seperti halnya para dosen memulai tidak dilakukannya dia langsung menanyakan kami dengan pertanyaan menggunakan bahasa inggris apa saja yang ingin ditanyakan, di suruh menanyakan dengan menggunakan bahasa inggris, tentu bagi teman-teman yang pernah mengajar bahasa inggris, hal itu mudah tapi bagi kami, yang sudah lama tidak lagi membaca pelajaran bahasa inggris sulit, bagaimana menanyakan dengan bahasa inggris (kalau menggunakan bahasa sendiri tentu gampang). kemudian tiba-tiba aku ditunjuk untuk bertanya, setengah gugup aku tidak bisa cepat membuat pertanyaan, karena masih bingung yang akan ditanyakan sudah tanyakan oleh teman-teman yang lain. Sambil dosen itu menekan supaya cepat membuat pertanyaan akhirnya ku tanyakan apa yang sudah ditanyakan oleh teman, betapa ketika berbicara itu aku pun merasakan puncak kekagetan yang dari awal aku temukan dari orang itu. Dengan mengucapkan kata-kata yang bagiku seperti "Geledek di siang bolong " dia mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas keluar dari mulut seorang yang menurut saya orang-orang mulia. Ya Allah .. ya Rabb ampuni hamba dengan kelemahan ini. Kata-kata itu membuatku jadi seperti dari tempat yang sangat tinggi. Bagaimana tidak dari awal ku coba bangun semangat belajar, dengan angan-angan memperoleh ilmu dan pengalaman Dosen, begitu tinggi ku letakan angan-anganku kemudian setelah merasakan langsung aku langsung terjatuh terkapar dari ketinggian. Akhirnya lemaslah aku .... ya Allah ternyata engkau ciptakan manusia dengan karakter yang sangat berbeda-beda. beberapa teman pun merasakan hal yang sama dengan yang kurasakan. Akhirnya ku lewati mata kuliah bahasa inggris tanpa bisa berbuat apa-apa lagi saat itu sampai selesai. Ya Allah ... Ya Rabb ampuni kami selama ini salah dalam menilai seseorang, betapa mata ku, telinga ku dan hatiku tidak mampu membaca setiap yang terlihat sampai kedalaman seseorang. Engkau maha kuasa dan perkasa, engkau mengetahui yang nampa dan tidak nampa, engkau mampu merubah hati seseorang sesuai yang engkau kehendaki. Berikanlah kepada hamba ilmu yang bermanfaat, agar senantiasa hamba mampu menjalankan seluruh tugas yang engkau berikan kepada kami sebagai khalifah dimuka bumi, untuk memberi kemaslahatan kepada makhluk mu yang lain. Aku percaya terhadap sabda yang mulia Nabi dan Rasulmu yaitu Muhammad SAW, " Sebaik-baik manusia adalah yang mampu memberikan manfaat kepada orang lain"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Modul 4 Bahasa Inggris

Membangun Karakter Cara Islam

MUBTADA (المبتدأ) DAN KHABAR (خبر)