Apakah Kita Masih Berharap kepada Generasi Muda ?

Sungguh miris rasanya saat kondisi sekarang, melihat fenomena perilaku anak-anak. Bagaimana tidak, kalau kita melihat ada kumpulan anak-anak baik sedang bermain ataupun ketika berinteraksi dengan sebayanya, pasti disela-sela omongannya selalu terselip kata-kata binatang, belum lagi sikapnya yang jauh dari sikap sopan terhadap orang-orang dewasa. belum lagi fenomena pergaulan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA sampai Perguruan TInggi membuat kita sering mengelus dada, apakah masih kita bisa berharap generasi sekarang ini mampu mengemban harapan dari generasi tua ?.
Perilaku hidup bebas sudah bukan merupakan hal yang aneh dilingkungan mereka. kita bisa melihat dan mendengar dari media TV atau ditengah lingkungan sendiri bagaimana hidup bersama seperti layaknya pasangan suami istri sudah bukan merupakan hal yang tabu lagi. Hasil penelitian menunjukan generasi muda mulai bergeser yang dulu hidup serumah dilakukan oleh tingkat mahasiswa, kemudian tingkat SMA, sekarang sudah mulai bergerak ke tingkat SMP. Hasil penelitian menunjukan bahwa sekitar 60 persen generasi muda mengaku sudah melakukan hubungan suami istri. ini yang tercatat belum lagi diluar itu. belum lagi kasus kebringasan sudah menjadi gaya hidup, seperti munculnya genk motor dan genk-genk lainnya yang terkenal brutal. kasus perkelahian antar mahasiswa bukan hal yang aneh.
Indonesia terkenal sebagai negara yang warganya adalah menjunjung tinggi adat ketimuran, adat malu yang sangat tinggi, ramah kini sudah tidak ada lagi karakter itu, tinggal menjadi kenangan saja. kenangan manis masa lalu yang kini seolah hanya menjadi dunia mimpi. belum lagi para pejabatnya yang mempertontonkan sifat-sifat yang memalukan. dimana Nasionalisme tidak lagi menjadi landasan menjalankan tugasnya, padahal sudah mendapat gaji tapi kita lihat masih berani mengambil sesuatu yang bukan haknya. perilaku korupsi mencuri harta masyarakat untuk memperkaya pribadi. Apakah ini juga merupakan kesalahan pendidikan masa lalunya? saya yakin gurunya di SD tidak pernah mengajarkan perilaku itu.
Moral yang merupakan tulang punggung pembangunan kepribadian seolah tidak berlaku lagi saat ini. apakah ketidak berkahan ini karena kita sangat jauh dari Alloh, persoalan timbul silih berganti, yang satu belum tuntas muncul lagi masalah baru. Anak-anak kita dari intelektualitas nya tidak kalah tetapi yang terjadi adalah miskin moral, akibat sudah menjauhi nilai-nilai agama. orang tua tidak peduli pendidikan agamanya, orang tua lebih bangga anaknya menjadi jago matamatika, ipa dan lainnya. tapi merasa ketinggalan kalo anaknya hanya bisa ngaji. Rasanya tidak perlu menyalahkan anak-anak kita tinggal evaluasi saja perilaku kita sebagai orang tua. makanya jangan terlalu berharap generasi muda sekarang bisa menggantikan/meneruskan perjuangan generasi tua kalo kita sebagai orang tua tidak peduli kepada moral anak-anak kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Modul 4 Bahasa Inggris

MUBTADA (المبتدأ) DAN KHABAR (خبر)

Membangun Karakter Cara Islam